Monday, July 14, 2008

Informasi Media Harian (14 Juli 2008)

Berita Terkini

Pada tanggal 13 Juli 2008, anggota keluarga Kerajaan Puri Agung Ubud mengadakan upacara khusus untuk persiapan upacara Pelebon pada tanggal 15 Juli 2008.

Upacara Ngening
Upacara ini kembali dilakukan dengan melakukan perjalanan ke mata air Tjampuhan untuk mengambil air suci yang akan digunakan secara simbolis untuk memandikan almarhum.




Mendak Naga Banda
Ratusan orang, termasuk anggota keluarga kerajaan Ubud serta para kerabat berparade mengusung patung naga (Naga Banda) sepanjang tujuh meter dari Merajan Agung Peliatan ke tempat persemayaman almarhum keluarga kerajaan Puri Agung Ubud Tjokorda Gde Agung Suyasa dan Tjokorda Gede Raka. Sebelum keberangkatannya, secara simbolis dilakukan pemisahan “jiwa” dari tubuh Naga Banda serta elemen bumi lainnya.

Naga Banda Munggah ke Sumanggen
Setiba di Puri Agung, Naga Banda diantar ke Sumanggen yang merupakan tempat persemayaman kedua almarhum sebelum berangkat ke lokasi kremasi.




Kegiatan dan Aktivitas Media

Senin, 14 Juli 2008
• 08.00 WITA – Upacara Ngening terakhir di Tjampuhan
• 08.00 WITA – Upacara menyalakan lampu lampion untuk menghormati prosesi acara Pelebon

Catatan: Untuk memperoleh informasi mengenai akses ke lokasi peliputan, rekan-rekan media dapat menghubungi Pusat Informasi Media.


Selasa, 15 Juli 2008
• 06.00 WITA – Pemasangan atap di Bade setinggi 28,5 meter di Puri Agung Ubud
• 13.00 WITA – Prosesi awal menuju tempat kremasi untuk melakukan Manah Naga Banda, yaitu melepaskan panah oleh pedanda (pendeta tertinggi)
• 14.00 WITA – Upacara kremasi di Setra Dalem
• 19.00 WITA – Perjalanan ke pantai Matahari Terbit di Sanur untuk melepas abu almarhum ke laut


Informasi lain

Transportasi
Bis antar jemput harian menuju Ubud akan tersedia dengan jadwal berikut ini:
• Tanggal 14 Juli 2008, berangkat pukul 10.00 WITA dari kantor Bali Tourism Board, Jln. Raya Puputan 41, Renon, Denpasar

Akses ke Ubud
• Sampai dengan tanggal 14 Juli 2008, akses menuju Ubud akan ditutup secara bertahap kecuali daerah Kadewatan
• Pada tanggal 15 Juli 2008, semua akses menuju Ubud akan ditutup selama sau hari penuh

Pusat Informasi Media akan menyediakan transportasi untuk media, berangkat dari Bali Tourism Board pada pukul 07.30 WITA.

Sunday, July 13, 2008

Informasi Media Harian (13 Juli 2008)

Latar Belakang

Beberapa hari sebelum pelaksanaan prosesi unik Pelebon pada tanggal 15 Juli, para anggota keluarga Puri Agung Ubud melangsungkan serangkaian upacara untuk menyucikan jiwa almarhum. Pelebon sendiri akan dilaksanakan bagi dua almarhum anggota keluarga yang dituakan yaitu Tjokorda Gde Agung Suyada dan Tjokorda Gede Raka. Turut dalam Pelebon nanti adalah almarhum Desak Raka (Gung Niang Raka) yang telah dikremasikan dalam acara berskala kecil bulan Desember 2007 lalu.

Pada hari yang sama, sejumlah 68 jenazah masyarakat Ubud akan menerima upacara kremasi secara penuh.


Kegiatan media

Rangkaian upacara terkait dengan Pelebon yang berlangsung hari ini:

Upacara Nuntun - foto di sini
Prosesi Nuntun yang berlangsung bagi 68 jenazah masyarakat setempat ini dimulai dengan pemanjatan doa oleh anggota keluarga di pemakaman (Puri Sentra), yang dilanjutkan dengan penyerahan sesaji.

Upacara Ngangkit - foto di sini
Pada upacara Ngangkit masyarakat menggali makam 68 jenazah untuk dikremasi di Puri Sentra. Setelah itu para anggota keluarga mengumpulkan abu dan menumbuk sisa tulang-belulang.

Upacara Ngareka Kajang - foto di sini
Upacara Ngareka Kajang dilaksanakan dengan menutupi peti almarhum anggota keluarga kerajaan dengan lapisan kain putih berhiaskan ornamen-ornamen simbolis, bunga, dan sesaji.

Upacara Ngening - foto di sini
Masyarakat setempat berjalan pagi hari ke sebuah mata air Tjampuhan untuk mengambil air suci yang akan digunakan secara simbolis untuk memandikan almarhum keluarga kerajaan.



Kegiatan dan aktivitas bagi media

Rangkaian upacara sebelum pelaksanaan Pelebon

Minggu, 13 Juli 2008
• 8:00 WITA – Upacara Ngening bagi 68 jenazah yang akan turut dikremasi pada hari
• 2:00 WITA – Proses penjemputan Naga Banda, berangkat dari Puri Merajan Agung Peliatan
• 5:00 WITA – Kedatangan Naga Banda di “rumah” almarhum, yang akan diangkat ke Sumanggen (tempat persemayaman almarhum sebelum diberangkatkan ke lokasi kremasi), dan berakhirdi Puri Agung, Ubud

Catatan: Untuk peliputan rekan-rekan media dapat menghubungi Pusat Informasi Media guna memperoleh akses ke lokasi-lokasi upacara.


Transportasi
Bis antar jemput harian menuju Ubud akan tersedia dengan jadwal-jadwal berikut ini:
• Pada tanggal 12 – 14 Juli 2008, berangkat pkl 10.00 WITA dari kantor Bali Tourism Board, Jln. Raya Puputan 41, Renon, Denpasar

Akses menuju Ubud
• Sampai dengan tanggal 14 Juli 2008, akses menuju Ubud akan ditutup secara bertahap kecuali daerah Kadewatan
• Pada tanggal 15 Juli 2008, semua akses menuju Ubud akan ditutup selama satu hari penuh

Pusat Informasi Media akan menyediakan transportasi untuk media, berangkat dari Bali Tourism Board pada pukul 07.30 WITA.

Friday, July 11, 2008

Informasi Media Harian (12 Juli 2008)

Berita Terkini

Konferensi Media

Pusat Informasi Kremasi Keluarga Kerajaan mengadakan konferensi media pada 11 Juli 2008 di Ubud (Bali) dengan para pembicara Direktur Jenderal untuk Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Dr. Sapta Nirwandar, Juru bicara Puri Agung Ubud Tjokorda Raka Kerthyasa dan Tjokorda Krishna Sudharsana


Kutipan

“Pemerintah Indonesia sangat bangga akan keragaman, warisan tradisional, dan kekayaan budaya Indonesia. Oleh karena itu kami selalu mendukung agar kegiatan-kegiatan budaya di Indonesia dapat dikenal oleh masyarakat luas, termasuk Upacara Kremasi Keluarga Kerajaan di Ubud pada tanggal 15 Juli 2008,” ungkap Dr. Sapta Nirwandar

“Para anggota keluarga sangat menghargai komitmen Departemen Kebudayaan dan Pariwisata melalui dukungannya dalam memastikan upacara serta makna budaya yang terkandung di dalamnya dapat diketahui bahkan dipahami oleh masyarakat di luar komunitas kami, “ ujar juru bicara Puri Agung Tjokorda Krishna Sudharsana.

“Kami sangat gembira menyaksikan antusiasme media dan masyarakat terhadap upacara yang merupakan peristiwa besar dan menarik perhatian masyarakat seluruh Indonesia dan seluruh dunia. Pihak kepolisian menurunkan kurang lebih 500 petugas untuk memastikan kelancaran upacara,” Kata Kepala Unit Patroli Kepolisian sektor Ubud I Ketut Sumitra.


Kegiatan media

Rangkaian kegiatan sebelum Upacara Keluarga Kerajaan

  • Perjalanan menjemput simbol patung berbentuk naga yang disebut Naga Banda sebagai penunjuk jalan ke surga bagi para almarhum
    Minggu, 13 Juli, 15.00 (WITA)
    Dimulai di Puri Merajan Agung Peliatan
  • Kedatangan Naga Banda di tempat penyimpanan jenazah yang akan diangkat ke Sumanggen (tempat persemayaman jenazah sebelum dibawa ke lokasi kremasi)
    Minggu, 13 Juli, 17.00 WITA
    Berakhir di Puri Agung, Ubud

    Catatan: Untuk peliputan, rekan media dapat mengkonfirmasikan kehadiran kepada Pusat Informasi Media (Media Center) untuk memperoleh akses ke lokasi-lokasi upacara.

Informasi Lain

Transportasi
Bis antar jemput harian menuju Ubud akan tersedia dengan jadwal-jadwal berikut ini:
• Pada tanggal 12 – 14 Juli 2008, berangkat pkl 10.00 WITA dari kantor Bali Tourism Board, Jln. Raya Puputan 41, Renon, Denpasar

Akses menuju Ubud
• Pada tanggal 12 – 14 Juli 2008, akses menuju Ubud akan ditutup secara bertahap kecuali daerah Kadewatan
• Pada tanggal 15 Juli 2008, semua akses menuju Ubud akan ditutup selama satu hari penuh

Pusat Informasi Media akan menyediakan transportasi untuk media, berangkat dari Bali Tourism Board pada pukul 07.30 WITA.

Patung Lembu Suci


Klik di sini untuk gambar dengan resolusi tinggi

Patung lembu suci yang akan ditampilkan dengan beragam hiasan

Sentuhan Manusia


Klik di sini untuk gambar dengan resolusi tinggi

Hanya dengan sentuhan keindahan manusia Bali, Bade bisa dihasilkan.
Tak ada yang bisa menandingi.

Bade Raksasa


Klik di sini untuk gambar dengan resolusi tinggi

Rangka raksasa untuk membangun menara (Bade) akan dipakai untuk meletakkan jasad di dalam Bade. Konstruksi tradisional dan memikat ini mencerminkan jagad budaya Bali.

Bade 28,5 meter, 11 ton


Klik di sini untuk gambar dengan resolusi tinggi

Bade setinggi 28,5 meter dan berbobot 11 ton ini mulai menampakkan keindahannya berkat dedikasi penuh masyarakat Ubud

Merayakan Kehidupan


Klik di sini untuk gambar dengan resolusi tinggi

Bagi kaum pria Ubud, mempersiapkan Pelebon bukanlah pekerjaan berat, melainkan sebuah perayaan kebudayaan.

Menyiapkan Bade


Klik di sini untuk gambar dengan resolusi tinggi

Salah satu bagian menara kremasi (Bade). Warna kuning yang dikombinasikan dengan putih, yang memiliki arti kesucian, melambangkan perjalanan pulang menuju kemurnian.

Gotong Royong Membuat Bade


Klik di sini untuk gambar dengan resolusi tinggi

Ratusan seniman lokal dan anggota masyarakat bergotong royong membangun Bade yang akan diikutsertakan dalam parade besar-besaran pada Upacara Kremasi Kerajaan (Pelebon) pada 15 Juli di Ubud, Bali. Bade setinggi 28,5 meter dan seberat 11 ton ini terbuat dari bambu dan pohon pinang.

Naga Banda


Klik di sini untuk gambar dengan resolusi tinggi

Naga Banda adalah lambang upacara kremasi kerajaan dan khusus disiapkan bagi anggota kerajaan untuk membawa arwah mereka ke nirwana. Simbol ini akan digunakan pada upacara kremasi kerajaan (pelebon) pada tanggal 15 Juli 2008 di Ubud, Bali.


Thursday, July 10, 2008

Informasi Media Harian (11 Juli 2008)

Latar Belakang

Serangkaian upacara dilaksanakan di Ubud, Bali pada bulan ini, berpuncak pada Prosesi Kremasi Keluarga Kerajaan (pelebon) sebagai simbol Penghargaan Terhadap Kehidupan (Celebration of Life), yang akan berlangsung pada tanggal 15 Juli 2008. Keluarga Kerajaan Ubud akan mengadakan upacara ini untuk jenazah anggota keluarga Kerajaan Ubud yang dituakan dan terpandang:
• TJOKORDA GDE AGUNG SUYASA, yang merupakan kepala keluarga kerajaan Ubud dan ketua komunitas tradisional di Ubud sejak tahun 1976
• TJOKORDA GEDE RAKA, pejabat tinggi di kepolisian Denpasar hingga akhirnya pensiun di tahun 1992

DESAK RAKA (GUNG NIANG RAKA), yang jenazahnya telah dikremasi dalam sebuah upacara sederhana pada bulan Desember lalu segera setelah wafatnya kini juga akan mendapatkan upacara kremasi yang lengkap.


Fakta-fakta:

  • Pada tanggal 15 Juli 2008, puluhan kelompok yang masing-masing terdiri dari 250 orang akan bergantian mengangkut menara (bade) setinggi 28,5 meter dan berat 11 ton menuju ke tempat pemakaman (setra)
  • Bade mewakili tiga simbol tingkat kehidupan, yaitu bumi (bhur), tubuh (bwah), dan jiwa (swah)
  • Sepanjang prosesi akan tampil 71 simbol hewan, yang terdiri dari lembu, naga, ikan, singa, dan sebagainya
  • Persiapan pelebon telah berlangsung selama tiga bulan dan merupakan kolaborasi masyarakat setempat yang berasal dari empat banjar desa di Ubud dan puluhan desa lain di Bali
  • Sesajian yang terdiri dari makanan pokok, seperti bebek, telur, daun kelapa, diperoleh dari daerah-daerah lain di luar Bali, termasuk dari Banyuwangi
  • Untuk menyemangati peserta arak-arakan yang juga akan diikuti oleh keluarga 68 jenazah lain dari masyakarat sekitar, Puri Agung Ubud telah membentuk tim musisi dengan anggota sekitar 800 orang
  • Pura Mangkunegaran (Solo) akan turut berpartisipasi dalam rangkaian upacara prosesi arak-arakan kremasi dengan mengirimkan 20 pasukannya sebagai tanda penghormatan terakhir terhadap para almarhum


Kutipan
“Upacara megah ini memperlihatkan kolaborasi energi, kesamaan rasa, aura, rasa hormat, dan dedikasi kepada anggota keluarga kami yang dituakan. Kiranya masyarakat turut mengikuti upacara ini sehingga dapat merasakan hormat dan kesetiaan yang kami tuangkan ke dalam acara ini. Kami sangat menghargai semua dukungan yang telah diberikan termasuk oleh pemerintah sehingga acara ini menjadi bagian dari masyarakat luar dan di luar Bali,” kata juru bicara Puri Agung Ubud Tjokorda Raka Kerthyasa.


Jadwal Acara

Konferensi Media
Hari/Waktu: Jumat, 11 Juli 2008, 14.00 - 15.30 (WITA)
Tempat: Pusat Informasi Upacara Kremasi Keluarga Kerajaan, Wantilan Water Palace, Puri Saraswati Ubud, Jl. Raya Ubud, Bali
Pembicara: Direktur Jenderal untuk Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Dr. Sapta Nirwandar, juru bicara Puri Agung Ubud Tjokorda Raka Kerthyasa dan Tjokorda Krishna Sudharsana.

Rangkaian ritual sebelum Pelebon

  • Prosesi peletakan jenazah ke Sumanggen
    Puri Agung Ubud, Sabtu, 12 Juli 2008 tengah malam
  • Perjalanan menjemput Naga Banda di Merajan Agung Puri Peliatan.
    Minggu, 13 Juli 2008, 15.00 WITA dari Puri Merajan Agung Peliatan
  • Kedatangan Naga Banda di "rumah almarhum" untuk menjemput ke Sumanggen
    Minggu, 13 Juli 2008, 17.00 WITA, berakhir di Puri Agung Ubud
  • (Acara Keluarga) Ritual menghidupkan lampu lampion untuk menghBulleted Listormati jalannya prosesi Pelebon
  • Puri Agung Ubud, Senin, 14 Juli 2008, 20.00 WITA

    Catatan: Untuk peliputan,rekan media dapat mengkonfirmasikan kehadiran kepada Pusat Informasi media untuk memperoleh akses ke lokasi-lokasi upacara.


Pelebon (Upacara Kremasi Keluarga Kerajaan)
Puri Agung Ubud, Selasa, 15 Juli 2008, mulai pukul 00:12 - 21.00 WITA

Pusat Informasi Kremasi Keluarga Kerajaan
Jam kerja: 8.00-20.00 WITA Wantilan Water Palace
Puri Saraswati Ubud
Jl. Raya Ubud, Bali, Indonesia
Telp: +62 361 970 855
Fax: +62 361 970 866

Untuk permintaan wawancara dan informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
• Cynthia +62817 49777 20
• Fannie +62812 810 0525


Informasi Lain

Transportasi
Bis antar jemput menuju ke Ubud akan disediakan dengan jadwal:
Kantor Bali Tourism Board, Jln. Raya Puputan 41, Denpasar ( 11 Juli 2008, 12.00 WITA; 12 - 14 Juli 2008, 10.00 WITA
Bandara Ngurah Rai (11 Juli 2008, 10.00 WITA

Akses menuju Ubud

  • Pada tanggal 12 – 14 Juli 2008, akses menuju Ubud akan ditutup secara bertahan kecuali daerah Kadewatan
  • Pada tanggal 15 Juli 2008, semua akses menuju Ubud akan ditutup selama satu hari penuh (kami menganjurkan media untuk berangkat bersama-sama pkl. 07.30 dari Kantor Bali Tourism Board, Jln. Raya Puputan No. 41, Renon, Denpasar)

Hotel
Media yang meliput Upacara Kremasi Keluarga Kerajaan bertanggung jawab sepenuhnya dalam melakukan reservasi hotel sendiri.

Etika Busana
Media diwajibkan mengenakan pakaian sebagai berikut:
• Pria: Sarung, kemeja putih, udeng (topi Bali)
• Wanita: Kebaya/kemeja putih, sarung, tali pinggan

Pusat Informasi menyediakan pakaian tersebut di atas sebelum konferensi media (11 Juli 2008).

Upacara Kremasi Keluarga Kerajaan (pelebon) akan diadakan di Ubud, Bali pada tanggal 15 Juli, 2008

Serangkaian upacara akan dilaksanakan di Ubud, Bali dalam bulan ini, berpuncak pada Upacara Kremasi Keluarga Kerajaan (pelebon) dan Perayaan Kehidupan, yang akan dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2008. Perayaan Kremasi Keluarga Kerajaan ini akan menjadi sebuah acara yang tidak telupakan.

Keluarga Kerajaan Ubud akan mengadakan upacara ini untuk dua tetua terpandang dari keluarga mereka yang telah wafat:
• Tjokorda Gde Agung Suyasa, yang merupakan kepala keluarga kerajaan Ubud dan ketua komunitas tradisional di Ubud sejak tahun 1976
• Tjokorda Gede Raka, seorang anggota senior di kepolisian Denpasar sampai dia pensiun pada tahun 1992

Gung Niang Raka yang jenasahnya di kremasi dalam sebuah upacara sederhana bulan Desember lalu setelah dia wafat, juga akan menerima upacara kremasi yang lengkap.

Prosesi kremasi dan acara terkait adalah upacara penting dalam agama Hindu bagi mereka yang telah wafat. Jenasah akan diiring melewati jalanan di Ubud oleh ribuan orang di atas menara dengan sembilan tingkatan yang bernama ‘bade’. Dalam prosesi ini akan ada pula patung Lembu dan Naga Banda yang dihias dengan megah. Patung naga tersebut jarang sekali dilihat dalam sebuah upacara karena hanya digunakan untuk tetua kelurga kerajaan.

Ngaben adalah upacara pemakaman utama dalam masyarakat Hindu Bali. Maknanya adalah untuk mengembalikan mereka yang telah wafat kembali kepada elemen-elemen asal kehidupan seseorang dan juga untuk melepaskan jiwa dari semua ikatan di dunia.

Ngaben terdiri dari banyak upacara, berpuncak pada pembakaran jenazah di dalam peti berebentuk binatang, berikut pembakaran menara kremasi (bade) yang tujuannya adalah untuk mengantar kepergian jenasah dari tempat tinggal yang wafat ke tempat kremasi.

Upacara Ngaben tidak harus menjadi upacara duka tapi dapat menjadi sebuah perayaan. Ini adalah upacara untuk menghibur dia yang telah wafat dan tidak mengganggu jiwanya dengan tangisan. Namun upacara ini membutuhkan waktu, energi, dan uang dalam jumlah besar. Seluruh keluarga dan teman membagi biaya di antara mereka tapi seringkali ini membutuhkan waktu beberapa bulan bahkan tahunan. Salah satu cara penyelesaiannya adalah untuk melibatkan anggota masyarakat biasa dalam acara ngaben massal, untuk mengurangi beban biaya.

Di Ubud, upacara Ngaben massal diadakan hanya setiap 3-5 tahun sekali. Pada tanggal 15 Juli 2008, tiga anggota keluarga kerajaan Ubud akan dikremasi bersamaan dengan 70 jenasah lainnya dari masyarakat sekitar.

Upacara ini terbuka untuk khalayak umum dan pengunjung dipersilahkan untuk menyaksikan tapi diingatkan agar mengenakan pakaian yang sesuai, dengna tangan dan kaki yang tertutup, serta mematuhi semua petunjuk dan pengumuman yang diberikan.

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Membuka Pusat Informasi Upacara Kremasi Keluarga Kerajaan



Berita Pers

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Membuka
“Pusat Informasi Upacara Kremasi Keluarga Kerajaan”

Ubud, 10 Juli 2008 – Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata hari ini membuka pusat informasi bagi media Indonesia dan internasional yang meliput Upacara Kremasi Keluarga Kerajaan.

Pusat informasi ini menyediakan fasilitas komunikasi yang profesional serta fakta-fakta akurat dan terbaru mengenai Kremasi Keluarga Kerajaan dan upacara lain yang terkait, Keluarga Kerajaan Bali, dan informasi lain yang dapat berguna untuk media. Pusat Informasi ini juga dapat membantu media digital.

Dijalankan oleh staf komunikasi berpengalaman, Pusat Informasi ini berlokasi di Lotus Café, Ubud, Bali setiap hari dari pukul 08.00 sampai 20.00 WITA sampai tanggal 16 Juli 2008, sehari setelah upacara puncak yang berlangsung pada hari Rabu, 15 Juli 2008. Bantuan tambahan yang tersedoa di Pusat Informasi termasuk penyediaan jadwal acara harian dan situs blog http://royalpelebon.blogspot.com (bahasa Inggris) dan http://pelebonkerajaan.blogspot.com (Bahasa Indonesia).

Media yang membutuhkan akreditasi dan/atau informasi lain mengenai Upacara Kremasi Keluarga Kerajaan dapat menghubungi Pusat informasi di nomor telepon +62 361 970855 dan faks +62 361 970866.


Tentang Upacara Kremasi Keluarga Kerajaan:
Upacara Kremasi Keluarga Kerajaan yang dilaksanakan sebagai penghormatan atas perjalanan hidup tiga anggota keluarga Kerajaan Bali ini akan digelar di Puri Ubud, Bali pada tanggal 15 Juli 2008. Upacara bertajuk “Perayaan Kehidupan,” (Celebration of Life) selama empat hari ini akan dimulai pada tanggal 12 Juli dengan puncak acara Upacara Kremasi pada tanggal 15 Juli 2008. Inilah upacara yang pertama kali diadakan Puri Ubud sejak tahun 1979.

Catatan Redaksi
Sejalan dengan berlangsungnya Upacara Kremasi Keluarga Kerajaan, akses ke Ubud pada tanggal 12 – 14 Juli, 2008 akan dibatasi. Pada tanggal 15 Juli 2008 akan dilakukan penutupan seluruh akses sepanjang hari. Petugas Pusat Informasi akan membantu Anda untuk memasuki Ubud pada hari-hari tersebut


Untuk informasi lebih lanjut:

Dikeluarkan oleh:

Pusat Informasi Upacara Kremasi Keluarga Kerajaan
Media nasional:
Fannie Waldhani (+62812 810 0525), Tania Hapsari (+62817 998 9384)
Media internasional:
Rizal Adhitia (+62813 153 00510), Cynthia Setianto (+62817 497 7720)